Kotaanyar, berDigit
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun, kiai karismatik asal Kotaanyar, Kyai Hodri Tohir Bin Tohir Juhra, pada hari Selasa Malam Rabu (14/8/2019) pukul 01.00 wafat. Almarhum yang merupakan sosok panutan umat Islam di Kotaanyar meninggal dunia dalam usia 68 tahun. Jenazah pada pagi harinya dimakamkan di pemakaman astah masjid alkaromah di Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul. Hadir dalam acara pemakaman, Mursyid Tarekat Nashabandiyah Ali Ba'alwiyah K.H. Mohammad Hasan Abdil Bar Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pengasuh PP. Nurur Rahmah Sambirampak Lor K.H. Ahmad Zainur Rifa'. Hadir juga seluruh tokoh NU K.H. Ma'sum Junaidi dan agama setempat. Puluhan kiai dan ulama yang menjadi kerabat dekat almarhum juga meluangkan waktu untuk bertakziah ke kediaman Kyai Hodri Tohir di Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar.
Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun, kiai karismatik asal Kotaanyar, Kyai Hodri Tohir Bin Tohir Juhra, pada hari Selasa Malam Rabu (14/8/2019) pukul 01.00 wafat. Almarhum yang merupakan sosok panutan umat Islam di Kotaanyar meninggal dunia dalam usia 68 tahun. Jenazah pada pagi harinya dimakamkan di pemakaman astah masjid alkaromah di Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul. Hadir dalam acara pemakaman, Mursyid Tarekat Nashabandiyah Ali Ba'alwiyah K.H. Mohammad Hasan Abdil Bar Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pengasuh PP. Nurur Rahmah Sambirampak Lor K.H. Ahmad Zainur Rifa'. Hadir juga seluruh tokoh NU K.H. Ma'sum Junaidi dan agama setempat. Puluhan kiai dan ulama yang menjadi kerabat dekat almarhum juga meluangkan waktu untuk bertakziah ke kediaman Kyai Hodri Tohir di Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar.
Menurut keterangan pihak keluarga, Ny Sofyatun, kepada wartawan berDigit, Kyai Hodri Tohir sebenarnya tidak mempunyai penyakit jantung. Justru selama ini, lanjut dia, almarhum malahan menderita asam lambung. Selama mengalami gejala asam lambung yang sudah cukup lama, akhir-akhir ini kesehatannya menunjukkan kemajuan yang baik.''Serangan jantung koroner ini mendadak. Kemungkinan akibat sering telat tidak mengawali minum air putih yang cukup sebelum berbuka puasa, beliau berpuasa setiap hari selama bertahun tahun''ujar dia. Selanjutnya pihak keluarga menjelaskan, seperti biasanya, begitu memasuki waktu shalat malam/tahajud hingga waktu subuh, almarhum bangun dan shalat. Seusai shalat, Kyai Hodri Tohir merasa
sakit di dadanya, sehingga segera tiduran di kamar. Lebih kurang pukul 05.30, almarhum merasakan sakit tidak sadarkan diri. Melihat hal itu, pihak keluarga langsung membawa berobat ke RSUD Waluyo Jati. Sekitar pukul 06.50 WIB, menjalani perawatan khusus di ICU selama 2 hari Kyai Hodri masih sempat sadar dan sholat menjalankan sholat jama' Qasar, Hari ketiga dokter mengabarkan kalau kondisi kesehatannya kritis, Sakit yang diderita merambah pada Jantung dan Saraf terputus. Hari kelima Tepat pukul 01:00 14 Agustus 2019 Kyai Hodri Tohir telah meninggal dunia.
Kepergian kiai karismatik asal Kotaanyar untuk selamanya ini membuat warga sekitar dan para santrinya bersedih. Mulai malam hingga pagi hari (saat almarhum dimakamkan), ribuan warga yang ingin bertakziah silih berganti datang ke rumah kediaman. Puncaknya, pada saat acara pemakaman, ratusan orang yang datang dari seluruh penjuru hingga luar Kotaanyar memenuhi masjid yang akan dilaksanakan shalat jenazah dan pemakaman.(SebutirDebu)
0 Komentar